Kenapa
komunikasi verbal dapat gagal hanya karena kesalahan yang kecil ?
Komunikasi
verbal adalah penyampaian pesan secara verbal dengan sarana bahasa oleh penutur
terhadap kawan tuturnya. Komunikasi verbal dapat gagal apa
bila dalam penyusunan satuan-satuan bahasanya tidak sesuai dengan kaidah
yang belaku. Misal contoh kasusnya sebagai berikut:
a)
“Ndhek sore ,ana mahasiswa sing ngantemake
polisi nganggo kerikil”
b)
“Ndhek sore ,ana mahasiswa sing ngantemi
polisi nganggo kerikil”
dari
dua kalimat di atas terlihat perbedaan kecil pada sufiks untuk kata “ngantem”, yaitu sufiks –ake pada kalimat
(a) dansufiks –i pada kalimat (b). Jika seorang penutur dalam komunikasi
verbalnya menggunakan kalimat (a) maka pesan yang akan disampaikan olehnya akan
gagal, sebab kawan tutur tidak akan mengetahui siapa yang menjadi tersangka
sesungguhnya dalam kasus tersebut. Sufiks –ake menandai bahwa mahasiswa disuruh
oleh seseorang (tersangka sesungguhnya), jadi kalimat (a) tidak lengkap
sehingga pesan yang disampaikan oleh penutur terhadap kawan tuturnya gagal.
Jika seorang penutur dalam komunikasi verbalnya menggunakan kalimat (b) maka
pesan yang akan disampaikan olehnya akan berhasil, sebab kawan tutur akan
mengetahui dengan jelas siapa tersangka sesungguhnya dalam kasus tersebut.
Sufiks -i menandai bahwa mahasiswa adalah tersangka sesungguhnya, jadi kalimat
(a) sudah lengkap sehingga pesan yang disampaikan oleh penutur terhadap kawan
tuturnya berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar