Senin, 20 Oktober 2014

PEKAN BUDAYA JAWA 2014

halo ini dia acara tahunan KMSJ FIB UI :) dateng yaaaa.....

PEKAN BUDAYA JAWA 2014
Yang akan dilaksanakan pada tanggal 29,30,31 oktober2014, di Auditorium Gd.IX FIB UI
tanggal 29 oktober 2014 akan ada lomba tari antar universitas se pulau jawa
dengan juri yang pertama ibu nungki kusumastuti, yang kedua bapak F.X.Rahyono, yang ketiga Mas Soorjo Sani
tanggal 30 oktober 2014 akan ada talkshow mengenai "plesiran ing tlatah jawa"
dengan pembicara : Ramon Y tungka (artis), Bapak Tazbir (direktur dinas pariwisata domestik DKI Jakarta), Muhammad Rizky (perwakilan dari kompas khatulistiwa)
tanggal 30 oktober setelah talkshow akan ada pagelaran drama tradisional dengan tema "Mataram Nyambut Damel Sareng" yang bekerja sama dengan SBN (Sekar Budaya Nusantara)
tanggal 31 oktober 2014 akan ada acara musik dengan GUEST STAR "TEN2FIVE" dan jajaran band yang lainnya ada : Sekar Sriwedari, Hamba Allah, 90'horse power, MRT band, Siboi, dan Street Walker
Datang ya GUYS.....
http://uiupdate.ui.ac.id/content/pekan-budaya-jawa-2014-0
http://pekanbudayajawafibui.blogspot.com/
https://twitter.com/PekanBudayaJawa


PEKAN BUDAYA JAWA
‪#‎FAJARSURYAMATARAM‬
30 Oktober 2014 draMATRAdisional bekerjasama dengan Sekar Budaya Nusantara
HTM 10rb
infopemesanan : 085715325217 (Mega)

Sabtu, 28 Juni 2014

speaker’s meaning, hearer’s meaning, dan sign meaning



Di ujung jalan yang berkelok-kelok disertai dengan jalan yanag naik turun curam terdapat papan informasi yang bertuliskan: “Sayangi nyawa Anda!” Bgaimanakah (1) speaker’s meaning (dalam konteks ini adalah speaker adalah penulis informasi), (2) hearer’s meaning, dan (3) sign meaning yang ada pada tulisan tersebut.


Menurut Cruse bahwa dalam komunikasi terdapat tiga aspek makna, yaitu speaker’s (makna yang dimaksudkan oleh penutur/penulis), meaning, hearer’s meaning(makna yang dipahami oleh kawan tutur/pembaca), dansign meaning(makna yang dinyatakan oleh kata-kata yang digunakan dalam komunikasi tersebut). Jadi tiga aspek makna yang dimaksud dalam kasus di atas, yaitu:


(1)   speaker’s meaning: Penulis menghimbau supaya pengendara kendaraan bermotor yang melintas di daerah tersebut berhati-hati.


(2)   hearer’s meaning: Pembaca (pengendara kendaraan bermotor yang melintas di daerah tersebut) akan mengurangi kecepatannya dalam berkendara supaya selamat sampai tujuan ketika melintas.


(3)   sign meaning: pemberitahuan untuk menyayangi nyawa

Kenapa komunikasi verbal dapat gagal hanya karena kesalahan yang kecil ?


Kenapa komunikasi verbal dapat gagal hanya karena kesalahan yang kecil ?


Komunikasi verbal adalah penyampaian pesan secara verbal dengan sarana bahasa oleh penutur terhadap kawan tuturnya. Komunikasi verbal dapat gagal apa bila dalam penyusunan satuan-satuan bahasanya tidak sesuai dengan kaidah yang belaku. Misal contoh kasusnya sebagai berikut:

a) “Ndhek sore ,ana mahasiswa sing ngantemake polisi nganggo kerikil
b) “Ndhek sore ,ana mahasiswa sing ngantemi polisi nganggo kerikil

dari dua kalimat di atas terlihat perbedaan kecil pada sufiks untuk kata “ngantem”, yaitu sufiks –ake pada kalimat (a) dansufiks –i pada kalimat (b). Jika seorang penutur dalam komunikasi verbalnya menggunakan kalimat (a) maka pesan yang akan disampaikan olehnya akan gagal, sebab kawan tutur tidak akan mengetahui siapa yang menjadi tersangka sesungguhnya dalam kasus tersebut. Sufiks –ake menandai bahwa mahasiswa disuruh oleh seseorang (tersangka sesungguhnya), jadi kalimat (a) tidak lengkap sehingga pesan yang disampaikan oleh penutur terhadap kawan tuturnya gagal. Jika seorang penutur dalam komunikasi verbalnya menggunakan kalimat (b) maka pesan yang akan disampaikan olehnya akan berhasil, sebab kawan tutur akan mengetahui dengan jelas siapa tersangka sesungguhnya dalam kasus tersebut. Sufiks -i menandai bahwa mahasiswa adalah tersangka sesungguhnya, jadi kalimat (a) sudah lengkap sehingga pesan yang disampaikan oleh penutur terhadap kawan tuturnya berhasil.