Senin, 30 Desember 2013

Situs Sumur Mas Nan Penuh Misteri




Bulan Juni tahun 2013 yang lalu KMSJ (Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa) FIB UI mengadakan kunjungan pengamatan di wilayah kabupaten Banyumas. Kami melakukan kunjungan pengamatan ini selama tiga hari berturut-turut. Kunjungan pengamatan ini kami lakukan untuk mengetahui seperti apakah budaya dan situs-situs budaya yang berada di wilayah Banyumas. Pada kesempatan ini kami mengunjungi situs-situs di sana, antara lain; Andang Pangrenan, Museum Wayang Banyumas, Sumur Mas, Masjid Nur Sulaiman, Masjid Saka Tunggal, Museum BRI, dan Baturraden.  Pada Kesempatan ini pula saya akan mengulas salah satu situs yaitu, Sumur Mas mengenai letak, penemuan, mitos, serta kritik dan saran.

Kabupaten Banyumas memiliki beragam situs-situs budaya yang nampak asri dan menarik untuk dikunjungi. Salah satu situs yang memikat hati saya adalah situs Sumur Mas, karena kondisinya yang terawat dan seakan tersimpan misteri yang menarik untuk dikuak di dalamnya. Sumur Mas merupakan salah satu situs budaya di Banyumas yang letaknya sekitar 20 kilometer dari Purwokerto atau tepatnya di Desa Sudagaran kecamatan Banyumas. Situs ini berdekatan dengan komplek Museum Wayang Banyumas. Pada bagian depan dari situs ini berdiri megah sebuah pendapa indah yang bernama pendapa si Panji, yang selalu ramai dipadati oleh anak-anak sekolah yang sedang berlatih pramuka atau sekedar berjalan-jalan dan bersepeda ria. Tepat di sampingnya adalah rumah juru kunci situs Sumur Mas yang tak kalah megah dengan temboknya yang memanjang luas bercat hijau.

Sampai saat ini belum ada kepastian kapan sumur Mas dibuat, namun menurut masyarakat setempat sumur ini sudah ada sebelum Kabupaten Banyumas berdiri. Sumur Mas yang asli adalah yang terletak di belakang gedung bekas Kantor Dinas Bupati Banyumas sedangkan sumur yang berada di dalam adalah duplikasi namun ukurannya dibuat menyesuaikan dengan ukuran sumur pada umumnya sehingga masyarakat dapat memanfaatkan air sumur tersebut. Sumur Mas yang asli berdiameter kurang lebih 10 sentimeter dan memiliki kedalaman 0,5 meter saja. Sumur ini tidak pernah surut dan selalu tersedia walaupun musim kemarau tiba menurut masyarakat setempat. Air sumur ini pada awalnya hanya digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari saja namun setelah dilakukan penelitian, air sumur ini tidak dapat dikonsumsi lagi airnya sebab terdapat kandungan zat yang tidak baik untuk tubuh manusia.
(Replika sumur mas di dalam gedung)


(sumur mas yang asli)

Situs sumur Mas yang nampak begitu asri dan indah ditambah lagi terlihat di sekitarnya hamparan lahan perkebunan tumpang sari yang tumbuh beraneka jenis tanaman semakin menyejukan pandang, ternyata memiliki mitos yang diyakini oleh masyarakat setempat dan bahkan tokoh-tokoh di negeri ini. Mitos itu berasal dari Air di dalam sumur Mas, air tersebut diyakini memiliki berkah bagi pengunjungnya. Air tersebut dapat memperlancar hajat seseorang yang datang ke tempat itu misalnya saja untuk kesehatan, perjodohan, karir, dan jabatan.  Dan yang paling dominan terdengar adalah untuk memperlancar jabatan. Bahkan tokoh-tokoh pendiri bangsa seperti bung Soekarno dan bung Soeharto dimasa hidupnya sering berkunjung ke sumur Mas. Nama sumur Mas juga terdapat dua pendapat di masyarakat, yang pertama alasanya adalah karena air di dalam sumur ini bercahaya nampak seperti emas, dan yang kedua adalah karena pada jaman dahulu saat musim kering melanda, masyarakat hanya memanfaatkan air di sumur ini dan mereka membawa air dari sumur menggunakan wadah semacam kendi yang isandarkan di pinggang yang dibawa dengan berjalan kaki dari rumah mereka, maka air sumur ini dianggap sangat berharga seperti emas sebab air hanya bersumber dari sumur ini saja. Sehingga muncul mitos bahwa air sumur Mas akan membawa berkah bagi yang mengambilnya bila ia membawa air tersebut ke rumah dengan cara berjalan atau bersepeda, dan tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor.

Situs sumur Mas sangat menarik untuk dikunjungi, dan menjadi salah satu situs yang paling berkesan bagi saya dari semua situs yang kami kunjungi di Banyumas. Pada kesempatan ini pula saya akan memberikan ungkapan saya mengenai situs menawan ini berupa kritik dan saran. Situs ini secara bangunan sudah baik namun untuk pencahayaan di dalam gedung bekas kantor dinas Bupati Banyumas perlu diperbaiki lagi agar pengunjung dapat melihat kondisi di dalam lebih terang. Sejarah dan mitos-mitos di sumur Mas yang dituturkan oleh pengurus situs ini menurut saya masih mengambang keadaanya atau belum jelas kepastiannya, saran saya adalah sebaiknya diadakan penelusuran mengenai sejarah dan mitos-mitos yang berada di situs sumur Mas bila perlu diterbitkan pula buku atau katalog mengenai hal-hal tersebut untuk pengunjung supaya lebih jelas. Kesimpulan saya, situs sumur Mas yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas sangat menarik untuk ditelusuri kembali mengenai sejarah maupun mitos-mitos yang berada di dalamnya dan patut dijaga kondisinya sebagai salah satu situs budaya yang berada di wilayah Banyumas.

(Pendapa si Panji)


sumber foto: dari teman-teman sastra Jawa FIB UI 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar